Strategi marketing adalah bagian penting dalam sebuah bisnis. Tanpa strategi yang baik, sulit untuk mencapai tujuan di dunia bisnis yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, bisnis harus terus berinovasi dan beradaptasi agar tetap relevan dalam pasar yang dinamis.

Salah satu jenis strategi marketing yang populer adalah strategi 4P. Strategi ini menggunakan 4 elemen utama, yaitu product, price, place, dan promotion, yang saling terkait untuk mencapai tujuan pemasaran.

1. Product (Produk)

Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan kepada audiens untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Produk yang baik harus memiliki nilai ,keunggulan, dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Contoh : Sebuah digital agency menawarkan layanan digital marketing lengkap, seperti Social Media Management, SEO & SEM (Google Ads), Content Marketing, Website Development dan Influencer Marketing.

Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar audiens untuk mendapatkan produk/jasa. Strategi harga yang tepat dapat menentukan keberhasilan bisnis dalam menarik pelanggan.

Contoh: Digital agency menerapkan tiga model harga basic package, premium package, atau custom package.

3. Place (Tempat)

Tempat mengacu pada bagaimana produk/jasa disediakan dan didistribusikan agar mudah diakses oleh audiens. Ini bisa berupa toko fisik, e-commerce, atau melalui mitra distribusi.

Contoh: Karena digital agency tidak menjual produk fisik, distribusinya dilakukan secara online melalui email marketing, website, atau sosial media.

4. Promotion (Promosi)

Mencakup kegiatan yang digunakan untuk memperkenalkan, memasarkan, dan mempromosikan produk atau jasa kepada audiens.

Contoh: Digital agency menggunakan berbagai strategi promosi, seperti content marketing, social media marketing, paid ads, dan webinar/workshop.

Jenis-Jenis Strategi Marketing yang Efektif

Dalam dunia bisnis, berbagai strategi marketing telah berkembang untuk membantu perusahaan menjangkau audiens dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa contoh strategi marketing efektif yang bisa kamu gunakan untuk bisnis kamu:

1. Content Marketing

Content marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada pembuatan dan distribusi konten yang relevan, bermanfaat, dan menarik serta mempertahankan audiens.

Contoh: Artikel di website, video tutorial/storytelling di Youtube, infografis, dll.

2. Digital Advertising

Digital advertising adalah strategi pemasaran yang menggunakan iklan berbayar di platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Contoh: Google Ads, Meta Ads, Youtube Ads, dll.

3. Social Media Marketing

Strategi ini menggunakan platform media sosial untuk membangun brand awareness, berinteraksi dengan audiens, dan meningkatkan penjualan.

Contoh: Instagram dan Tiktok untuk konten visual, Twitter/X untuk komunikasi real time, Facebook untuk komunitas, dll.

4. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah strategi untuk meningkatkan peringkat website di mesin pencari seperti Google/Bing sehingga lebih mudah ditemukan oleh audiens.

5. Influencer Marketing

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang bekerja sama dengan influencer (selebgram, YouTuber, TikToker) untuk mempromosikan produk atau jasa kepada audiens mereka.

Contoh: Endorsement produk di Instagram atau TikTok, review produk oleh YouTuber, dan live streaming.

Cara Membuat Strategi yang Tepat untuk Bisnis/Brand

1.     Menentukan Tujuan

Langkah pertama dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Apakah tujuan kamu ingin meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau membangun brand awareness.

Contoh: Sebuah digital agency A yang berfokus pada social media marketing menetapkan tujuan untuk meningkatkan jumlah klien sebesar 30% dalam 6 bulan. Untuk mencapainya, digital agency tersebut meningkatkan brand awareness melalui strategi content marketing dan paid advertising.

2.     Menganalisis Target Audiens

Setelah tujuan ditetapkan, penting untuk memahami siapa target audiens/pasar kamu. Lakukan riset yang mendalam untuk mempelajari preferensi, kebutuhan, dan perilaku target audiens.

Contoh: Digital Agency A menargetkan pemilik brand yang ingin meningkatkan pemasaran online tetapi tidak memiliki tim marketing. Melalui riset yang dilakukan, ditemukan bahwa target audiens ini lebih aktif di Facebook dan Instagram serta tertarik pada solusi pemasaran yang praktis dan terjangkau.

3.     Mengidentifikasi Kompetitor

Ketahui siapa kompetitor bisnis kamu dan pelajari strategi pemasaran mereka. Informasi ini dapat membantu kamu dalam menyusun strategi yang membedakan bisnis kamu dengan kompetitor sehingga dapat menarik perhatian audiens.

Contoh: Digital Agency A menganalisis beberapa kompetitor di industri digital agency dan menemukan bahwa kebanyakan hanya menawarkan jasa tanpa edukasi. Oleh sebab itu, digital agency A menyediakan edukasi pemasaran digital gratis melalui webinar dan e-book, sehingga calon klien lebih percaya dengan layanan mereka.

4.     Menetapkan Strategi Komunikasi

Tetapkan strategi komunikasi untuk menyampaikan pesan brand kepada audiens. Buat pesan yang relevan dengan audiens kamu, dan pastikan kamu konsisten dengan gaya komunikasinya.

Contoh: Agar brand lebih dikenal, digital agency A menetapkan strategi komunikasi berupa pemilihan gaya bahasa, sosial media yang digunakan, dan jenis konten sesuai dengan brand value.

5.     Melakukan Evaluasi

Setelah strategi pemasaran dilaksanakan, penting untuk mengevaluasi hasilnya. Identifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan untuk strategi pemasaran berikutnya.

Contoh:  Setelah 3 bulan menjalankan strategi, digital agency mengevaluasi performa dengan menggunakan metrik seperti engagement dan engagement rate.

Ingin memaksimalkan strategi marketing yang efektif untuk bisnis kamu? Yuk, konsultasikan brand kamu ke digital agency Art Digital, via email ke : info@artdigital.co.id. Atau DM kami untuk kebutuhan jasa digital agency mulai dari social media management, web development, seo, branding desain, pembuatan video, hingga digital ads.

Sampai jumpa

Terima kasih